Senin, 29 Juli 2013

Melukis Cinta Dirimu



Melukis itu adalah suatu inspirasi yang membanggakan
Melukis itu suatu karya yang luar biasa
Melukis itu melambangkan jati diri kita
Keindahan lukisan itu mendamaikan hati


Apakah dapat aku melukis cinta dihatimu
Menciptakan sejuta warna dihidupmu
Yang membuat hari-harimu menjadi indah
Karena hadirnya cintaku dalam hidupmu


Melukis cinta dirimu membuatku senang
Melukis cinta dirimu akan indah nantinya
Keindahan cinta lah yang dapat melukiskan cinta di dirimu
Yang melengkapi semuanya


Semoga lukisan cinta didirimu akan terpampang dihatimu
Yang akan membuat cinta kita abadi
Dan memiliki kenangan yang indah
Sampai abadi suatu saat nanti

Created by : Therasyamia.N.Y

Jumat, 19 Juli 2013

Investasi dan Penanaman Modal



Investasi
Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Jenis Investasi
Investasi dapat dibedakan menjadi :
1.    Investasi rill, seperti pabrik, mesin, dll
2.    Investasi persediaan, seperti barang jadi, barang baku, dll
3.    Investasi Residensial, seperti rumah, kantor, dll
Faktor yang paling penting dalam menentukan tingkat investasi adalah keuntungan yang diramalkan dan tingkat bunga.
Peranan Investasi Dalam Meningkatkan PNB (Pendapatan Nasional Bruto)
Peningkatan PNB dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam negeri dan modal sendiri atau modal bersama. Yang kita ketahui bersama  bahwa Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan suatu nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan oleh luar negeri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari Negara lain yang digunakan didalam Negara tersebut. Indicator utama dalam PNB adalah mengukur tingkat kesehatan ekonomi suatu kawasan. Cara mengukurnya yaitu menurut besarnya perubahan PNB itu sendiri. 

Penanaman Modal dalam Negeri
Penanaman Modal Dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal. Penanam modal Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan warga negara Negeri, Badan Usaha Negeri, dan/atau Pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal; di wilayah negara Republik Indonesia.

Penanaman Modal Asing
Peran modal asing dalam perekonomian atau pertumbuhan ekonomi sampai saat ini masih diperdebatkan, baik mengenai intensitas maupun arahnya. Menurut Michael F. Todaro (1994) terdapat dua kelompok pandangan mengenai modal asing. Pertama, kelompok yang mendukung modal asing, mereka memandang modal asing sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan, devisa, penerimaan pemerintah, keterampilan manajerial, serta untuk mencapai tingkat pertumbuhan. Kedua, kelompok yang menentang modal asing dengan perusahaan multi nasionalnya, berpendapat bahwa modal asing cenderung menurunkan tingkat tabungan dan investasi domestik.
Sebagaimana halnya dengan utang luar negeri, penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Penanaman modal asing, baik penanaman modal langsung maupun investasi portofolio diarahkan untuk menggantikan peranan dari utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pertumbuhan dan pembangunan perekonomian nasional. Peran penanaman modal asing dirasa semakin penting melihat kenyataan  bahwa jumlah utang luar negeri Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.
Sumber :
Adji, Wahyu DKK. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2007.

Masalah Pokok Perekonomian Indonesia




Beberapa masalah yang terpenting dalam perekonomian suatu Negara adalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, pengangguran, inflasi dan ketidakseimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran.
1.      Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Artinya, selama perekonomian suatu Negara masih ada, masalah ini akan terus ada.
Dari satu period eke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh pertambahan faktor produksi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu, investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan meningkatnya investasi, jumlah modal juga meningkat sehigga jumlah faktor produksi juga meningkat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat banyak. Selain itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Selain itu, pertumbuhan juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika jumlah pertumbuhan penduduk meningkat dengan tajam, sedangkan pendapatan nasional tidak meningkat atau malah menurun, pertumbuhan ekonomi tidak akan terwujud. Oleh karena itu, setiap Negara berusaha agar pertumbuhan penduduk tidak terlalu tinggi sementara pendapatan nasional terus ditingkatkan.
2.      Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada dibawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak Negara-negara bekembang tidak terkecual di Indonesia.
1.   Jenis-Jenis Kemiskinan dan Definisinya
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut.
1.)    Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kemiskinan di dalam distribusi pendapatan.
2.)    Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, yang menandakan kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat dipenuhi.
2.   Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1.)    Tingkat dan laju pertumbuhan output
2.)    Tingkat upah neto
3.)    Distribusi pendapatan
4.)    Kesempatan kerja
5.)    Tingkat inflasi
6.)    Pajak dan subsidi
7.)    Investasi
8.)    Alokasi serta kualitas SDA
9.)    Ketersediaan fasilitas umum
10.) Penggunaan teknologi
11.) Tingkat dan jenis pendidikan
12.) Kondisi fisik dan alam
3.      Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun. Adakalanya perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga. Periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan mengalami kemerosotan serta berada ditingkat paling rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut. Setiap perusahaan mengalami naik-turun kegiatan dalam jangka panjang yang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle).
Pengangguran dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi dan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi ini menimbulkan perkembangan buruk bagi perekonomian. Untuk  menghindari hal ini perlulah kiranya perekonomian tidak sepenuhnya diatur oelh mekanisme pasar dan perlu usaha untuk selalu menstabilkan siklus kegiatan perusahaan.

4.      Masalah Pengangguran
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Dari segi ekonomi, pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh suatu perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya perekonomian Negara.
5.      Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Setiap Negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut.
  1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
  2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
  3. Kenaikan harga barang impor.
  4. Penambahan penawaran uang.
  5. Kekacauan politik dan ekomi.
Secara keseluruhan, inflasi juga mempengaruhi perekonomian. Inflasi yang tidak dapat diatasi bisa mengurangi investasi, ekspor, dan menaikkan impor sehingga mengganggu jalannya perekonomian.
6.      Ketidakstabilan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Seperti banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan perdagangan luar negeri memiliki beberapa keuntungan bagi Negara yang melakukannya. Namun demikian harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan perdangan ini, yaitu defisit neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Beberapa masalah yang terpenting dalam perekonomian suatu Negara adalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, pengangguran, inflasi dan ketidakseimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran.
7.      Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Artinya, selama perekonomian suatu Negara masih ada, masalah ini akan terus ada.
Dari satu period eke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh pertambahan faktor produksi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu, investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan meningkatnya investasi, jumlah modal juga meningkat sehigga jumlah faktor produksi juga meningkat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat banyak. Selain itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Selain itu, pertumbuhan juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika jumlah pertumbuhan penduduk meningkat dengan tajam, sedangkan pendapatan nasional tidak meningkat atau malah menurun, pertumbuhan ekonomi tidak akan terwujud. Oleh karena itu, setiap Negara berusaha agar pertumbuhan penduduk tidak terlalu tinggi sementara pendapatan nasional terus ditingkatkan.
  • Kemiskinan
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada dibawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak Negara-negara bekembang tidak terkecual di Indonesia.
1.   Jenis-Jenis Kemiskinan dan Definisinya
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut.
1.)    Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kemiskinan di dalam distribusi pendapatan.
2.)    Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, yang menandakan kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat dipenuhi.
2.   Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1.)    Tingkat dan laju pertumbuhan output
2.)    Tingkat upah neto
3.)    Distribusi pendapatan
4.)    Kesempatan kerja
5.)    Tingkat inflasi
6.)    Pajak dan subsidi
7.)    Investasi
8.)    Alokasi serta kualitas SDA
9.)    Ketersediaan fasilitas umum
10.) Penggunaan teknologi
11.) Tingkat dan jenis pendidikan
12.) Kondisi fisik dan alam
  • Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun. Adakalanya perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga. Periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan mengalami kemerosotan serta berada ditingkat paling rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut. Setiap perusahaan mengalami naik-turun kegiatan dalam jangka panjang yang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle).
Pengangguran dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi dan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi ini menimbulkan perkembangan buruk bagi perekonomian. Untuk  menghindari hal ini perlulah kiranya perekonomian tidak sepenuhnya diatur oelh mekanisme pasar dan perlu usaha untuk selalu menstabilkan siklus kegiatan perusahaan.
  • Masalah Pengangguran
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Dari segi ekonomi, pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh suatu perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya perekonomian Negara.
  • Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Setiap Negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut.
  1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
  2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
  3. Kenaikan harga barang impor.
  4. Penambahan penawaran uang.
  5. Kekacauan politik dan ekomi.
Secara keseluruhan, inflasi juga mempengaruhi perekonomian. Inflasi yang tidak dapat diatasi bisa mengurangi investasi, ekspor, dan menaikkan impor sehingga mengganggu jalannya perekonomian.
  • Ketidakstabilan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Seperti banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan perdagangan luar negeri memiliki beberapa keuntungan bagi Negara yang melakukannya. Namun demikian harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan perdangan ini, yaitu defisit neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.


Hj.Sukwiaty. 2009. Ekonomi Kelas X. Jakarta : Yudhistira
http://hikmayogandita.wordpress.com/2013/03/30/masalah-pokok-perekonomian-indonesia/