Beberapa
masalah yang terpenting dalam perekonomian suatu Negara adalah pertumbuhan
ekonomi, kemiskinan, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, pengangguran, inflasi
dan ketidakseimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang
menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat.
Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Artinya,
selama perekonomian suatu Negara masih ada, masalah ini akan terus ada.
Dari satu
period eke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan
jasa akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh
pertambahan faktor produksi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu,
investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan meningkatnya
investasi, jumlah modal juga meningkat sehigga jumlah faktor produksi juga
meningkat.
Perkembangan
teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi
yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat banyak.
Selain itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Salah satu
faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Bila
pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan
pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Selain itu, pertumbuhan juga mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Jika jumlah pertumbuhan penduduk meningkat dengan tajam,
sedangkan pendapatan nasional tidak meningkat atau malah menurun, pertumbuhan
ekonomi tidak akan terwujud. Oleh karena itu, setiap Negara berusaha agar
pertumbuhan penduduk tidak terlalu tinggi sementara pendapatan nasional terus
ditingkatkan.
2. Kemiskinan
Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat
berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada dibawah garis kemiskinan (poverty
line) merupakan dua masalah besar di banyak Negara-negara bekembang tidak
terkecual di Indonesia.
1. Jenis-Jenis Kemiskinan dan Definisinya
Besarnya
kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan.
Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif,
sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan
disebut kemiskinan absolut.
1.)
Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kemiskinan di dalam distribusi
pendapatan.
2.)
Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, yang menandakan
kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat dipenuhi.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Tidak sulit
mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut
sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
1.)
Tingkat dan laju pertumbuhan output
2.)
Tingkat upah neto
3.)
Distribusi pendapatan
4.)
Kesempatan kerja
5.)
Tingkat inflasi
6.)
Pajak dan subsidi
7.)
Investasi
8.)
Alokasi serta kualitas SDA
9.)
Ketersediaan fasilitas umum
10.)
Penggunaan teknologi
11.) Tingkat
dan jenis pendidikan
12.) Kondisi
fisik dan alam
3. Ketidakstabilan
Perkembangan Ekonomi
Perekonomian
tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya.
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun. Adakalanya perekonomian
berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga. Periode
lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan mengalami kemerosotan serta
berada ditingkat paling rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Hal ini
bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam
perekonomian tersebut. Setiap perusahaan mengalami naik-turun kegiatan dalam
jangka panjang yang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business
cycle).
Pengangguran
dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi dan menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi ini
menimbulkan perkembangan buruk bagi perekonomian. Untuk menghindari hal
ini perlulah kiranya perekonomian tidak sepenuhnya diatur oelh mekanisme pasar
dan perlu usaha untuk selalu menstabilkan siklus kegiatan perusahaan.
4. Masalah Pengangguran
Faktor utama
yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat.
Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih
rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya
pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja
mencari pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran berdampak buruk terhadap
perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu pengangguran
menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Dari segi ekonomi,
pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya perekonomian
Negara.
5. Masalah Inflasi
Inflasi
adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Setiap Negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut.
- Tingkat pengeluaran agregat
yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Tuntutan kenaikan upah dari
pekerja.
- Kenaikan harga barang impor.
- Penambahan penawaran uang.
- Kekacauan politik dan ekomi.
Secara
keseluruhan, inflasi juga mempengaruhi perekonomian. Inflasi yang tidak dapat
diatasi bisa mengurangi investasi, ekspor, dan menaikkan impor sehingga
mengganggu jalannya perekonomian.
6. Ketidakstabilan Neraca
Perdagangan dan Pembayaran
Seperti
banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan perdagangan luar negeri
memiliki beberapa keuntungan bagi Negara yang melakukannya. Namun demikian
harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan perdangan ini, yaitu defisit
neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang
menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari
dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Beberapa
masalah yang terpenting dalam perekonomian suatu Negara adalah pertumbuhan
ekonomi, kemiskinan, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, pengangguran, inflasi
dan ketidakseimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran.
7. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang
menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat.
Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Artinya,
selama perekonomian suatu Negara masih ada, masalah ini akan terus ada.
Dari satu
period eke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan
jasa akan terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh
pertambahan faktor produksi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu,
investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan meningkatnya
investasi, jumlah modal juga meningkat sehigga jumlah faktor produksi juga
meningkat.
Perkembangan
teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi
yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat banyak. Selain
itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,
pengalaman kerja, dan pendidikan.
Salah satu
faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Bila
pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan
pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Selain itu, pertumbuhan juga mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Jika jumlah pertumbuhan penduduk meningkat dengan tajam,
sedangkan pendapatan nasional tidak meningkat atau malah menurun, pertumbuhan ekonomi
tidak akan terwujud. Oleh karena itu, setiap Negara berusaha agar pertumbuhan
penduduk tidak terlalu tinggi sementara pendapatan nasional terus ditingkatkan.
Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat
berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada dibawah garis kemiskinan (poverty
line) merupakan dua masalah besar di banyak Negara-negara bekembang tidak
terkecual di Indonesia.
1. Jenis-Jenis Kemiskinan dan Definisinya
Besarnya
kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan.
Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif,
sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan
disebut kemiskinan absolut.
1.)
Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kemiskinan di dalam distribusi
pendapatan.
2.)
Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan di bawah, yang menandakan
kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat dipenuhi.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Tidak sulit
mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut
sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan.
Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
1.)
Tingkat dan laju pertumbuhan output
2.)
Tingkat upah neto
3.)
Distribusi pendapatan
4.)
Kesempatan kerja
5.)
Tingkat inflasi
6.)
Pajak dan subsidi
7.)
Investasi
8.)
Alokasi serta kualitas SDA
9.)
Ketersediaan fasilitas umum
10.)
Penggunaan teknologi
11.) Tingkat
dan jenis pendidikan
12.) Kondisi
fisik dan alam
- Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian
tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya.
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun. Adakalanya perekonomian
berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga. Periode
lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan mengalami kemerosotan serta
berada ditingkat paling rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Hal ini
bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam
perekonomian tersebut. Setiap perusahaan mengalami naik-turun kegiatan dalam
jangka panjang yang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business
cycle).
Pengangguran
dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi dan menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidakstabilan ekonomi ini
menimbulkan perkembangan buruk bagi perekonomian. Untuk menghindari hal
ini perlulah kiranya perekonomian tidak sepenuhnya diatur oelh mekanisme pasar
dan perlu usaha untuk selalu menstabilkan siklus kegiatan perusahaan.
Faktor utama
yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat.
Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih
rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan
terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh
karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik. Pengangguran berdampak buruk
terhadap perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu
pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Dari segi
ekonomi, pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh
suatu perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya perekonomian
Negara.
Inflasi
adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Setiap Negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut.
- Tingkat pengeluaran agregat
yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Tuntutan kenaikan upah dari
pekerja.
- Kenaikan harga barang impor.
- Penambahan penawaran uang.
- Kekacauan politik dan ekomi.
Secara
keseluruhan, inflasi juga mempengaruhi perekonomian. Inflasi yang tidak dapat
diatasi bisa mengurangi investasi, ekspor, dan menaikkan impor sehingga
mengganggu jalannya perekonomian.
- Ketidakstabilan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Seperti
banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan perdagangan luar negeri
memiliki beberapa keuntungan bagi Negara yang melakukannya. Namun demikian
harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan perdangan ini, yaitu defisit
neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang
menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari
dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Hj.Sukwiaty. 2009. Ekonomi Kelas X. Jakarta
: Yudhistira
http://hikmayogandita.wordpress.com/2013/03/30/masalah-pokok-perekonomian-indonesia/