Pada tanggal 1 Oktober 2012 kemarin, tarif KRL commuterline resmi
dinaikkan Rp.2000 oleh PT KAI (persero), alasan adanya kenaikan tarif
kereta api, menurut PT KAI (persero) untuk meningkatkan sarana dan
prasarana transportasi kereta api yang ada saat ini. Selain untuk
meningkatkan sarana dan prasarana, PT KAI (persero) meningkatkan tarif
kereta api untuk perbaikan infrastruktur. Disamping itu kenaikan tarif
kereta api juga untuk meningkatkan volume angkutan, untuk meningkatkan
akselerasi KCJ (Kereta Commuterline Jabodetabek) dalam melayani
penumpang, menurut perkataan PT KAI akan ada peninggian peron di tiga
stasiun, dan akan meningkatkan volume angkut yang dulunya 300
sekarang sudah 400, frekuensi juga meningkat dari 300 sampai 400
sekarang 531. Namun, dari berbagai pihak banyak yang tidak setuju di
karenakan menurut mereka ini kebijakan yang kurang tepat dan perlu di
kaji ulang.
dibawah ini adalah contoh gambar penolakan kenaikan tarif krl commuterline:
Dari segi sisi ekonomi, ini sangat merugikan karena mereka harus
mengeluarkan uang lebih besar dari sebelumnya hanya untuk harga tiket
krl commuterline yang naik. Dari segi fasilitas dan pelayanan kenaikan
tarif KRL Commuterline tidak sejalan karena menurut mereka AC kereta
sering mati, belum lagi kalau berangkat kerja atau pulang selalu numpuk
di kereta seperti gambar dibawah ini.
jalur transit terkadang masih salah bahkan jadwal kedatangan kereta masih sering terlambat.
dengan melihat kekurangan ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa ada
sistem atau manajemen PT KAI (persero) yang salah dan kurang terarah
sehingga masih banyak kekurangan disana sini yang menyebabkan masyarakat
banyak yang menolak kenaikan harga tarif KRL commuterline tersebut.
mungkin pemerintah atau PT KAI (persero) dapat melihat dari sisi masyarakat di kalangan kelas bawah. walaupun hanya sekedar Rp 2000,- tapi itu sangat berarti buat masyarakat kecil sehingga dalam gambar demo diatas tadi para ibu ibu mengumpamakan bahwa jika tarif KRL commuterline naik sama saja melarang mereka untuk membeli susu untuk anak mereka,dengan melihat paparan demo diatas bisa kita pahami bahwa kenaikan tarif KRL tersebut sangat memberatkan masyarakat. mungkin dengan mencari kebijakan kebijakan lain bisa meringankan mereka. contoh mungkin dengan memperbaiki manajemen KRL ekonomi non ac menjadi lebih manusiawi. sehingga masyarakat yang tadinya menumpuk memakai kereta KRL commuterline bisa terpecah masanya menjadi pemakai kereta ekonomi namun dengan keadaan yangg lebih layak, sehingga tak perlu memerlukan biaya lebih untuk merealisasikan pembangunan dan perbaikan sarana dan pra sarana perkeretaapian indonesia.
mungkin pemerintah atau PT KAI (persero) dapat melihat dari sisi masyarakat di kalangan kelas bawah. walaupun hanya sekedar Rp 2000,- tapi itu sangat berarti buat masyarakat kecil sehingga dalam gambar demo diatas tadi para ibu ibu mengumpamakan bahwa jika tarif KRL commuterline naik sama saja melarang mereka untuk membeli susu untuk anak mereka,dengan melihat paparan demo diatas bisa kita pahami bahwa kenaikan tarif KRL tersebut sangat memberatkan masyarakat. mungkin dengan mencari kebijakan kebijakan lain bisa meringankan mereka. contoh mungkin dengan memperbaiki manajemen KRL ekonomi non ac menjadi lebih manusiawi. sehingga masyarakat yang tadinya menumpuk memakai kereta KRL commuterline bisa terpecah masanya menjadi pemakai kereta ekonomi namun dengan keadaan yangg lebih layak, sehingga tak perlu memerlukan biaya lebih untuk merealisasikan pembangunan dan perbaikan sarana dan pra sarana perkeretaapian indonesia.
tarif baru bisa saja memberatkan masyarakat ekonomi bawah. Namun,
jika PT KAI bisa memberikan pelayanan lebih, penumpang bisa memahami.
Ditambah lagi announcer (pengumuman) di dalam kereta. Di setiap stasiun
di setiap kereta. Jangan sampai penumpang kelewatan stasiun.
dengan kenaikan tarif krl commuterline semua pengguna kereta api
berharap agar semua fasilitas, pelayanan, keamanan ,
kenyamanan,ketertiban serta ketepatan waktu kereta bisa dalam waktu dekat
segera di perbaiki serta manajemen PT KAI (persero) lebih ditata
sehingga masyarakat bisa menikmati semua hak mereka tanpa ada gangguan dan menerima kenaikan tarif dengan senang hati.
Sumber : ekonomi.okezone.com
kompas.com
google.co.id
detik.com
google.co.id
detik.com
Created by :
Therasyamia Novtriana Yudha 27212348
Lina Febriani 24212211
Ahmad Fauzan 20212437
Tidak ada komentar:
Posting Komentar