Rabu, 03 Oktober 2012

Masalah Kenaikan Tarif KRL Commuterline

Pada tanggal 1 Oktober 2012 kemarin, tarif KRL commuterline  resmi dinaikkan Rp.2000 oleh PT KAI (persero), alasan adanya kenaikan tarif kereta api, menurut PT KAI (persero) untuk meningkatkan sarana dan prasarana transportasi kereta api yang ada saat ini. Selain untuk meningkatkan sarana dan prasarana, PT KAI (persero) meningkatkan tarif kereta api untuk perbaikan infrastruktur. Disamping itu kenaikan tarif kereta api juga untuk meningkatkan volume angkutan, untuk meningkatkan akselerasi KCJ (Kereta Commuterline Jabodetabek) dalam melayani penumpang, menurut perkataan PT KAI akan ada peninggian peron di tiga stasiun, dan akan meningkatkan volume angkut yang dulunya 300 sekarang sudah 400, frekuensi juga meningkat dari 300 sampai 400 sekarang 531. Namun, dari berbagai pihak banyak yang tidak setuju di karenakan menurut mereka ini kebijakan yang kurang tepat dan perlu di kaji ulang.
dibawah ini adalah contoh gambar penolakan kenaikan tarif krl commuterline:
                                                                    
Dari segi sisi ekonomi, ini sangat merugikan karena mereka harus mengeluarkan uang lebih besar dari sebelumnya hanya untuk harga tiket krl commuterline yang naik. Dari segi fasilitas dan pelayanan kenaikan tarif KRL Commuterline tidak sejalan karena menurut mereka AC kereta sering mati, belum lagi kalau berangkat kerja atau pulang selalu numpuk di kereta seperti gambar dibawah ini.
                                                                              
jalur transit terkadang masih salah bahkan jadwal kedatangan kereta masih sering terlambat.
dengan melihat kekurangan ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa ada sistem atau manajemen PT KAI (persero) yang salah dan kurang terarah sehingga masih banyak kekurangan disana sini yang menyebabkan masyarakat banyak yang menolak kenaikan harga tarif KRL commuterline tersebut.
mungkin pemerintah atau PT KAI (persero) dapat melihat dari sisi masyarakat di kalangan kelas bawah. walaupun hanya sekedar Rp 2000,- tapi itu sangat berarti buat masyarakat kecil sehingga dalam gambar demo diatas tadi para ibu ibu mengumpamakan bahwa jika tarif KRL commuterline naik sama saja melarang mereka untuk membeli susu untuk anak mereka,dengan melihat paparan demo diatas bisa kita pahami bahwa kenaikan tarif KRL tersebut sangat memberatkan masyarakat. mungkin dengan mencari kebijakan kebijakan lain bisa meringankan mereka. contoh mungkin dengan memperbaiki manajemen KRL ekonomi non ac menjadi lebih manusiawi. sehingga masyarakat yang tadinya menumpuk memakai kereta KRL commuterline bisa terpecah masanya menjadi pemakai kereta ekonomi namun dengan keadaan yangg lebih layak, sehingga tak perlu memerlukan biaya lebih untuk merealisasikan pembangunan dan perbaikan sarana dan pra sarana perkeretaapian indonesia.
tarif baru bisa saja memberatkan masyarakat ekonomi bawah. Namun, jika PT KAI bisa memberikan pelayanan lebih, penumpang bisa memahami. Ditambah lagi announcer (pengumuman) di dalam kereta. Di setiap stasiun di setiap kereta. Jangan sampai penumpang kelewatan stasiun.
dengan kenaikan tarif krl commuterline semua pengguna kereta api berharap agar semua fasilitas, pelayanan, keamanan , kenyamanan,ketertiban serta ketepatan waktu kereta bisa dalam waktu dekat segera di perbaiki serta manajemen PT KAI (persero) lebih ditata sehingga masyarakat bisa menikmati semua hak mereka tanpa ada gangguan dan menerima kenaikan tarif dengan senang hati.

Sumber :  ekonomi.okezone.com
                kompas.com
                google.co.id
                detik.com

Created by : 
Therasyamia Novtriana Yudha 27212348
Lina Febriani 24212211
Ahmad Fauzan 20212437

Tidak ada komentar:

Posting Komentar